chitagrindonesia.com

Inovasi Hijau: Kolaborasi Tiga Pilar Wujudkan Pertanian Berkelanjutan

Kemitraan ini sejalan dengan komitmen kami untuk mengembangkan pertanian yang ramah lingkungan. Dengan memanfaatkan teknologi terbaru, kami dapat meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan
Machiko Nacih
Dirut PT. Chita Agri Indonesia

Jakarta, Disway.id – Dalam upaya menjawab tantangan pengelolaan sampah dan meningkatkan ketahanan pangan, Koperasi IKAL Bhakti Nusantara – LEMHANAS, PT Chita Agri Indonesia, dan PT Masaro telah menjalin kemitraan strategis. Kolaborasi ini menandai langkah maju dalam mengelola sampah organik menjadi sumber daya yang bernilai, sekaligus mendorong pertumbuhan sektor pertanian di Indonesia.

Kunci dari kemitraan ini terletak pada teknologi canggih yang dikembangkan oleh PT Masaro. Teknologi ini mampu mengubah sampah organik menjadi kompos berkualitas tinggi dan energi terbarukan. Kompos yang dihasilkan akan digunakan untuk menyuburkan lahan pertanian milik PT Chita Agri, yang tersebar luas di berbagai wilayah, termasuk Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Dengan demikian, limbah organik yang selama ini menjadi masalah lingkungan dapat disulap menjadi aset berharga bagi sektor pertanian.

“Kami sangat antusias dengan kemitraan ini,” ujar Ade Sjam Tjahjadi, Ketua Koperasi IKAL Bhakti Nusantara – LEMHANAS. “Ini adalah langkah konkret untuk mewujudkan pertanian berkelanjutan dan mengatasi masalah sampah di Indonesia. Kami berharap proyek ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain.”

Sementara itu, Machiko Nacih, Direktur Utama PT Chita Agri Indonesia, menambahkan, “Kemitraan ini sejalan dengan komitmen kami untuk mengembangkan pertanian yang ramah lingkungan. Dengan memanfaatkan teknologi terbaru, kami dapat meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.”

Tantangan dan Solusi

Meskipun prospeknya cerah, kemitraan ini juga dihadapkan pada sejumlah tantangan, terutama terkait regulasi dan birokrasi. Namun, ketiga pihak optimistis dapat mengatasi hambatan tersebut. “Kami telah melakukan kajian mendalam dan memetakan langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk memastikan kelancaran proyek ini,” jelas Prof. DR. Zainal Abidin dari PT Masaro.

Untuk tahap awal, proyek percontohan akan dilaksanakan di Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Sleman. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada potensi sumber daya alam dan dukungan dari pemerintah daerah setempat. Ke depan, diharapkan proyek ini dapat diperluas ke daerah-daerah lain di seluruh Indonesia.

Dukungan dari Berbagai Pihak

Kemitraan ini mendapatkan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk Dewan Pengawas Koperasi IKAL Bhakti Nusantara – LEMHANAS. Marsdya TNI (Purn) Daryatmo, selaku Dewan Pengawas, menekankan pentingnya kepercayaan dalam membangun kemitraan yang sukses. “Keberhasilan proyek ini sangat bergantung pada komitmen dan kepercayaan di antara semua pihak yang terlibat,” ujarnya.

Dengan adanya kolaborasi antara sektor swasta, pemerintah, dan masyarakat, diharapkan proyek ini dapat memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

http://chitagrindonesia.com

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*
*